Apa yang Terjadi Jika Vagina Jarang Digunakan?

 Wanita yang jarang berhubungan intim dipercaya memiliki vagina yang lebih kencang dan sempit. Benarkah?


Vagina adalah bagian penting dari sistem reproduksi wanita yang memiliki berbagai fungsi vital, termasuk dalam proses reproduksi, menstruasi, dan aktivitas seksual. Namun, ada banyak mitos dan kekhawatiran tentang apa yang terjadi jika vagina jarang digunakan. 

Ladies, pada artikel kali ini, dr. Atika akan membahas secara rinci apa yang sebenarnya terjadi pada vagina ketika jarang digunakan, dari perspektif kesehatan dan medis.

1. Kesehatan Vagina secara Umum

Vagina adalah organ yang sangat elastis dan mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi. Penggunaan atau tidaknya vagina secara seksual tidak memiliki dampak langsung terhadap kesehatan vagina secara umum. Beberapa perubahan yang mungkin terjadi lebih berkaitan dengan faktor usia, hormon, dan kesehatan secara keseluruhan daripada frekuensi aktivitas seksual.

2. Keseimbangan Flora Vagina

Vagina memiliki ekosistem mikroba yang kompleks yang dikenal sebagai flora vagina. Mikroorganisme ini, termasuk bakteri baik seperti Lactobacillus, membantu menjaga pH vagina pada tingkat yang sehat dan melindungi dari infeksi. Aktivitas seksual dapat mempengaruhi keseimbangan flora ini, namun jarang menggunakan vagina tidak secara langsung menyebabkan ketidakseimbangan flora. Penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan secara umum untuk memastikan flora vagina tetap seimbang.

3. Kekeringan Vagina

Salah satu masalah yang mungkin terjadi jika vagina jarang digunakan adalah kekeringan vagina. Kekeringan ini biasanya disebabkan oleh penurunan kadar estrogen, yang bisa terjadi karena berbagai alasan seperti menopause, penggunaan obat-obatan tertentu, atau masalah kesehatan lainnya. Aktivitas seksual dapat membantu meningkatkan aliran darah ke area vagina dan merangsang produksi cairan alami. Namun, kekeringan vagina bisa diatasi dengan pelumas atau terapi hormon jika diperlukan.

4. Atrofi Vagina

Atrofi vagina adalah kondisi di mana dinding vagina menjadi lebih tipis, kering, dan kurang elastis. Kondisi ini sering terjadi pada wanita yang mengalami penurunan kadar estrogen, seperti setelah menopause. Meskipun penggunaan vagina secara seksual dapat membantu menjaga elastisitas dan kesehatan jaringan vagina, tidak menggunakannya tidak secara otomatis menyebabkan atrofi. Terapi hormon dan pelumas vagina dapat membantu mengatasi gejala atrofi.

5. Pengaruh Psikologis

Selain dampak fisik, jarang menggunakan vagina juga dapat memiliki efek psikologis. Beberapa wanita mungkin merasa cemas atau kurang percaya diri mengenai kesehatan seksual mereka. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap wanita memiliki kebutuhan dan preferensi seksual yang berbeda, dan tidak ada yang salah dengan jarang berhubungan seksual. Konsultasi dengan profesional kesehatan mental atau terapis seks dapat membantu mengatasi kekhawatiran atau masalah yang mungkin timbul.

6. Kesehatan Dasar Panggul

Dasar panggul adalah kelompok otot yang mendukung organ-organ di daerah panggul, termasuk vagina. Penggunaan vagina secara seksual dapat membantu menjaga kekuatan otot dasar panggul, tetapi ada banyak cara lain untuk melakukan ini, seperti latihan Kegel. Latihan ini dapat membantu mencegah masalah seperti inkontinensia urin dan prolaps organ panggul.

7. Pengaruh Hormonal

Hormon memainkan peran penting dalam kesehatan vagina. Estrogen, misalnya, membantu menjaga ketebalan dan elastisitas dinding vagina. Ketika kadar estrogen menurun, seperti selama menopause, wanita mungkin mengalami gejala seperti kekeringan dan iritasi vagina. Aktivitas seksual dapat membantu meningkatkan kadar estrogen lokal melalui peningkatan aliran darah, tetapi terapi hormon juga dapat digunakan untuk mengatasi penurunan hormon secara keseluruhan.

8. Risiko Infeksi

Meskipun penggunaan vagina tidak terkait langsung dengan peningkatan risiko infeksi, penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan vagina untuk mencegah infeksi. Jarang menggunakan vagina tidak menyebabkan infeksi, tetapi kebersihan yang buruk atau ketidakseimbangan flora vagina dapat meningkatkan risiko infeksi seperti vaginosis bakteri atau infeksi jamur.

Secara umum, jarang menggunakan vagina tidak memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan vagina. Banyak faktor lain, seperti hormon, usia, dan kesehatan umum, yang lebih mempengaruhi kondisi vagina. 

Menjaga kebersihan yang baik, mengelola keseimbangan hormonal, dan melakukan latihan dasar panggul dapat membantu menjaga kesehatan vagina. Jika kamu memiliki kekhawatiran tentang kesehatan vagina, konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan saran dan perawatan yang sesuai.

Dengan pemahaman yang tepat, wanita dapat merasa lebih nyaman dan percaya diri mengenai kesehatan vagina mereka, terlepas dari seberapa sering mereka melakukan aktivitas seksual. Kesehatan vagina bukan hanya tentang frekuensi penggunaan, tetapi lebih tentang bagaimana kamu merawat dan menjaga keseimbangan tubuh secara keseluruhan.

Untuk informasi lebih lanjut tentang kesehatan pribadi, keluarga, parenting, kehamilan, hingga hewan peliharaan,unduh aplikasi KlikDokter atau langsung pilih topik kesehatan yang kamu butuhkan. Jangan lupa untuk selalu #JagaSehatmu ya.

Sumber : mediaseo.id


Posting Komentar untuk "Apa yang Terjadi Jika Vagina Jarang Digunakan?"